contact
Test Drive Blog
twitter
rss feed
blog entries
log in

Jumat, 26 Maret 2010

Olahraga berasal dari kata olah dan raga. Olah artinya suatu usaha melakukann pembaharuan, perbaikan, pengembangan, peningkatan dan pelatihan untuk suatu tujuan tertentu. Sedang raga artinya tubuh, jasmani atau yang bisa dilihat secara kasat mata. Dari penjelasan tersebut maka olahraga adalah suatu usaha melakukann pembaharuan, perbaikan, pengembangan, peningkatan dan pelatihan unt uk kesehatan tubuh dan jasmani. Nah disini ditambahkan istilah kesehatan. Kita tahu kesehatan lebih identik dengan dunia kedokteran, yang mana bila kita hubungkan dengan olahraga , maka dalam ilmu kedokteran ada menyinggung tentang olahraga dan begitu sebaliknya ilmu olahraga juga menyinggung masalah kedokteran. Jadi dua hal ini sangat dekat hubungannya dan tak bisa dipisahkan.
Berbicara tentang olahraga , sebagian banyak orang mulai dari kalangan sekolah , perguruan tinggi, masyarakat dan bahkan dunia kerja ternyata ini bukan hal yang tabu lagi. Tak berlebihan bila dikatakan itu adalh konsumsi publik. Mengapa ? karna semua kalangan pada dasarnya membutuhkan hal ini. Karna memang tak ada rasanya setiap segi kehidupan kita yang terlepas dari segi olahraga, bayi berolahraga, anak kecil berolahraga, anak remaja berolahraga, orang dewasa berolahraga, dan bahkan orangtuapun ikut berolah raga. Tapi kita perlu pahami tingkat berolahraga tiap usia itu berbeda beda.
Nah pembaca yang bijaksana, ada beberapa kita yang berpersepsi selama ini bahwa seorang bayi itu tidak berolah raga, bagaimana pula seorang “bayi yang merah” berolah raga, sedang makanpun ia baru tergantung oleh orang tuanya, ibunya. Tapi sebenarnya bila kita teliti lebih jauh mereka ( bayi – bayi) juga berolah raga, tapi tingkat olahraganya itu baru sebatas mengerakkan bagian tubuh tertentu, misalnya saat ia dilepas dari lilitan kain pembalutnya oleh ibunya, akan terlihat bahwa ia akan menangis, mengerakkan tangan , kakikepala dan seluruh badannya. Itu saya sebut sebagai olah raga, karna itu tingkatan olahraga pada bayi.
Berikutnya pada tingkat anak – anak , pada usia ini mereka sudah mulai mengenal gerakan – gerakan olahraga sederhana, seperti mengingsut, merangkak, berjalan dan berlari. Itu contoh olahraga pada anak – anak, tapi meskipun demikian pada tingkat ini anak – anak sudah bisa diajarkan olahraga yang lebih spesifik lagi, seperti permainan – permainan sederhana. Contohnya tentang lari, maraton, main bola kaki dan lain sebagainya.
Ada hal yang sanagt menarik tentang olahraga, paling tenar saat ini yaitu fitness.ini sangat banyak sekali menarik hati para remaja. Nah sekarang kita bahas tentang olahraga pada tingkat remaja. Dimana pada tingkat remaja fitness akan menjadi suatu barng yang laris bagi penjualnya. Mengapa ? karna fitness ini menawarkan berbagai selera remaja, yang mana seorang remaja itu memiliki energi yang belebih, rasa ingin tahu yang tinggi, ingin mencoba segala hal, sehingga mereka tak jarang menjadi sasaran para penyedia jasa fitness.
Yang perlu dipahami tentang fitness bahwa disini mereka para remaja jangan cepat – cepat tertarik pada tubuh yang atletis, biasanya ini hal yang sangat menarik bagi remaja, tapi bila itu dilakukan ada kalanya pertumbuhan remaja itu terhenti. Karna melekukan latihan yang belum tepat. Mengapa saya katakan belum tepat, Karna pada saat remaja mereka kebanyakan masih dalam tahap pertumbuhan badannya, dimana saat itulah mereka para remaja mengalami pertumbuhan tinggi dan sebagainya. Dan apabila dilakukan fitness yang tidak menentu maka mereka akan mengalami I tumbuh. Misalnya pertumbuhan tinggi mereka terhalang. Oleh sebab itu pada saat itumereka para remaja harus mendapatkan bimbingan yang teratur dari orang tua, guru, masyarakat, pemerintah, serta para pengelola usaha fitness. Para pengelola fitness harus memperhatikan hal itu, jangan asal banyak uang masuk, tapi tidak memperhatikan faktor – faktor seperti yan g dijelaskan diatas. Begitu juga peran orang tua, guru, masyarakat dan pemerintah. bahwa mereka harus memberi penjelasan pada remaja tentang berbagai hal seperti yangtelah dijelaskan.
Berikutnya olahraga pada orang dewasa. Pada tingkat ini, kita tahu bahwa orang – orang dewasa mereka sudah berhenti pertumbuhannya. Nah inilah bedanya dengan remaja. Orang dewasa sudah bebas membentuk tubuh yang atletis, tapi yang perlu kita tahu jangan terlelu banyak mengkonsumsi obat – obat untuk pembesar otot dan sejenisnya tapi upayakanlah untuk mengkonsumsi makanan yang alami. Yang mana kalau obat perangsang pembesar otot biasanya ada yang dalam jangka waktu beberapa bulan otot kita sudah besar seperti yang diharapkan, tapi akan berefek buruk pada saat kita tua. Atau pada saat kita tidak rutin lagi melakukan fitness secara teratur walaupun belum tua.
Yang terakhir olaharaga pada tingkat lanjut usia( orang tua ) lebih dianjurkan pada gerakan kecil saja, yang mana frekuensinya sudah agak rendah dari orang dewasa. Misalnya mengurangi melakukan latihan berat, angkat berat contohnya. Karna pada usia tua, tubuh kita mengalami penurunan energi daripada saat dewasa. Oleh sebab itu dikatakan bahwa “Tak ada orang yang mampu melawan usia”, artinya kita tak bisa melawan kodrat bahwa tubuh kita akan kembali melemah. Seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur’an “Dan kami kembalikan mereka seperti awal kejadian mereka”.
Kesimpulannya bahwa olahraga itu tak terbatas oleh usia, tapi justru pada semua usia. Dan jangan sekali – kali kita melawan usia, karna itu kodrat dari Sang Pencipta. Teruslah berolahraga, jadilah orang yang berbadan sehat yang nantinya akan bersemangat melaksanakan segala aktifitas. Buat apa uang banyak kalau badan sakit – sakitan. Mari berolahraga dan tetap semangat.

0
Rabu, 24 Maret 2010

bila kita ingin mencapai suatu tujuan, kita selalu dihalangi oleh banyak masalah. kadang kita berfikir dan merasakan masalah itu terlalu besar sehingga kita tak melihat tujuan kita lagi. Tapi yang sebaiknya kita lakukan adalah meanganggap masalah itu kecil sehingga tujuan kita terlihat besar. anggap masalah itu adalah sebuah titik kecil, sebaliknya anggap tujuan itu adalah raksasa yang menyambut kita dengan penuh senyuman dan harapan. Dia (raksasa itu) begitu harap kepada kita bahwa ia menunggu kita dan kita harus cepat menyusulnya, yaitu dengan melelewati segala permasalahan, injak permasalahan tersebut. gunakan tapak besar kita untuk menaklukkannya, melenyapkannya, hingga kitamelaju kencang meraih tujuan kita. mimipi - mimpi atau cita - cita kita. sehinnga kita tumbuh subur seperti pohon yang besar mengalahkan rumput liar disekelilingnya.kata orng bijak bahwa rahasia kesuksesan adalah tumbuh sehingga Anda lebih besar dari masalah.

Bayangkan sebuah “Tingkat 2″ orang melihat sebuah “Level 5″ masalah. Apakah masalah ini muncul untuk menjadi besar atau kecil? Dari perspektif Level 2, Tingkat 5 masalah akan tampak BESAR. Bagaimana hal itu akan melihat ke, katakanlah, sebuah “Tingkat 8″ orang? Masalah yang sama akan tampak kecil. Untuk sebuah “Level 10″ orang? NO masalah sama sekali. Ini hanya kejadian sehari-hari, seperti menyikat gigi.

Ini bukan keahlian khusus yang memisahkan yang kaya dari miskin, tetapi yang sederhana namun pemahaman yang mendalam-jika Anda bernapas, Anda akan selalu memiliki situasi yang tidak sempurna. Oleh karena itu, ukuran masalah tidak pernah masalah. Selalu ukuran Anda!

Masalah yang lebih besar Anda dapat menangani; bisnis yang lebih besar Anda dapat menangani; yang lebih besar dapat menangani tanggung jawab Anda, semakin banyak pelanggan Anda bisa menangani, dan semakin banyak uang dan kekayaan Anda dapat menangani. Pendapatan Anda hanya dapat tumbuh sampai sejauh yang Anda lakukan!

Jadi, inilah latihan Anda kali ini:
Berkomitmen untuk tumbuh sendiri. Bulan ini, jangan menghindari masalah dan atau mengeluh tentang masalah. Jangan biarkan mereka mengganggu Anda. Pada kenyataannya, bahkan tidak menyebutnya masalah; merujuk kepada mereka sebagai “tantangan” atau “situasi”.

Melepaskan emosi dan drama yang Anda buat ketika Anda tidak mendapatkan apa yang Anda inginkan. Hanya tinggal sekarang dan menangani satu situasi pada suatu waktu dengan pikiran terbuka dan hati yang terbuka. Kepercayaan diri sendiri dan di alam semesta yang semuanya akan berhasil pada akhirnya.

Saya ingin mendengar dari Anda, jadi pastikan Anda meninggalkan komentar dan ceritakan pikiran Anda pada posting ini. Dan setelah Anda melakukan latihan, biarkan aku tahu bagaimana bekerja untuk Anda. Tanggapan Anda berharga dan orang lain dapat belajar dari pengalaman Anda.

0
Selasa, 23 Maret 2010


KENDALA-KENDALA YANG DIALAMI MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG DALAM MELAKSANANKAN PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN PENDIDIKAN






OLEH

VEBY FERDIAN
22892/98




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2006
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin hari tugas guru semakin berat, guru selalu di tuntut untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perkembangan sosial masyarakat, inovasi dalam dunia pendidikan serta lingkungan yang semakin kompleks. Sementara itu, guru dihadapkan pada masalah kehidupan pribadi, keluarga dan sosial.
Peranan guru sebagai pendidik sangat penting dalam pencapaian arah kebijakan negara karena guru merupakan salah satu faktor yang menentukan arah pendidikan yang secara langsung menuntun murid ke arah tujuan pendidikan nasional. Seperti yang tertuang dalam UU No. 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional.
Dalam kurikulumUNP mahasiswa sebagai calon guru dibekali pengalaman belajar yang dikelompokkan atas 4 kelompok yaitu: Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK), Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK), Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB) dan Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB). Berdasarkan pengelompokan mata kuliah tersebut tercantum didalamnya mata kuliah-mata kuliah yang mendukung profesi keguruan yang harus diikuti oleh mahasiswa yang mengikuti program pendidikan, salah satunya adalah MK praktek Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK) yang dikelompokkan dalam kelompok Mata kuliah Keahlian Berkarya (MKB).
MK PPLK bersifat intrakurikuler yang mencakupi pelatihan mengajar dan non mengajar sebagai MK. Program ini berbobot 6 SKS yakni 2 SKs untuk mikro teaching dan 4 SKS untuk program praktek pengalaman lapangan kependidikan (PPLK) di sekolah. PPLK dilaksanakan selama satu semester, dalam satu tahun ada dua periode waktu yang ditentukan yaitu periode Juli sampai Desember dan periode Januari sampai Juni.
PPLK ini bertujuan melatih mahasiswa agar memiliki kemampuan menggunakan ilmu yang dipelajarinya di bangku kuliah dalam situasi nyata, baik untuk kegiatan mengajar maupun tugas-tugas non-mengajar atau dengan kata lain sasaran PPLK adalah untuk membentuk peribadi calon guru yang diharapkan mampu memahami dan menguasai seperangkat pengetahuan, keterampiklan dan nilai serta sikap pola tingkah laku yang diperlukan oleh profesi keguruan yang tujuan akhirnya, mahasiswa sebagai calon guru dapat efektif dan efesien dalam mengelolah proses mengajar nantinya disekolah maupun di luar sekolah.
Namun kenyataannya penyelenggaraan PPLK tidak dapat dipungkiri menimbulkan kendala yang mempengaruhi kelancaran pelaksanaan PPLK tersebut.
Berdasarkan salah satu penelitian diungkapkan bahwa masih banyak mahasiswa yang kurang terampil melakukan praktek mengajar di kelas, alasannya kurangnya persiapan mengajar, kurangnya penguasaan kelas dan keterampilan dasar mengajar (Adi Bandono 1991 : 31).

B. Identifikasi Masalah
Mahasiswa yang melaksanakan PPLK mengalami kendala dalam:
a. Penguasaan materi
b. Mengolah proses belajar mengajar
c. Mengelolah kelas
d. Menggunakan media dan sumber belajar
e. Menggunakan berbagai metode mengajar
f. Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran
g. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
h. Menggunakan metode pembelajran yang bervariasi




C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penelitian ini dapat dibatasi pada “Kendala-Kendala yang Ditemui Mahasiswa FT-UNP dalam Melaksankan PPLK”:
1. Penguasaan bahan pelajaran
2. Mengelolah kelas
3. Menggunakan media dan sumber belajar

D. Perumusan Masalah
Agar penelitian ini lebih terfokus, maka rumusan masalahnya adalah:
1. Bagaimanakah kendala yang dialami mahasiswa PPLK FT-UNP dalam penguasaan bahan pelajaran?
2. Bagaimanakah kendala yang dialami mahasiswa PPLK FT-UNP pengelolaan kelas?
3. Bagaimanakah kendala yang dialami mahasiswa PPLK FT-UNP dalam menggunakan media dan sumber belajar?

E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai:
1. kendala yang dialami mahasiswa PPLK FT-UNP dalam penguasaan bahan pelajaran.
2. Kendala yang dialami mahasiswa PPLK FT-UNP pengelolaan kelas
3. Kendala yang dialami mahasiswa PPLK FT-UNP dalam menggunakan media dan sumber belajar.

F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Mahasiswa, sebagai bahan masukan untuk melaksanakan kegiatan PPLK
2. Pimpinan teknik FT-UNP, agar dapat mencarikan solusi terbaik atas kendala yang dialami mahasiswa
3. Unit UPT-PPL UNP, agar mempersiapkan mahasiswa untuk melaksanakan PPLK di sekolah latihan
4. Penulis lanjutan, untuk menjadi salah satu masukan dan literatur dalam melakukan penelitian.


BAB II
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Program PPLK
Program PPLK adalah sebuah program yang ditetapkan UNP yang dilaksanakan dua kali dalam setahun. Yang dilaksanakan dengan tujuan melatih mahasiswa agar memiliki kemapuan menggunakan ilmu yang dipelajarinya di bangku kuliah dalam situasi nyata, baik dalam teaching dan non teaching dengan kata lain pribadi calon guru yang diharapkan mampu menguasai dan memahami seperangkat pengetrahuan, keterampilan, dan nilai serta sikap pola tingkah laku yang diperlukan bagi profesi keguruan.
2. Tujuan Program PPLK
Berdasarkan buku pelaksanaan PPLK UNP (2004:1) adalah untuk melatih mahasiswa agar memiliki kemampuan menggunakan ilmu yang dipelajarinya di bangku kuliah dalam kegiatan mengajar atau pun non mengajar.
Pada akhirnya, mereka yang melaksanakan PPLK disekolah-sekolah mengerti bagaimana berinteraksi dengan para guru, karyawan-karyawan, siswa dan seluruh komponen yang ada disekolah tersebut.
3. Ruang Lingkup
Kegiatan PPLK mencakup micro teaching dan non teaching seperti buku pedoman PPLK (2004:1).
Dapat diperoleh bahwa micro teaching adalah penyederhanaan dari pengajaran yang sebenarnya dan hanya memfokuskan pada keterampilan mengajar tertentu seperti keterampilan bertanya dasar, keterampilan bertanya lanjutan, keterampilan membrikan penguatan dan lain sebagainya. Sedangkan kegiatan mengajar adalah aktifitas belajar mengajar secara keseluruhan mulai dari mengelolah tugas rutin kelas sampai dengan menutup pembelajaran (UPPL-UNP, 2004:11).
4. Pelaksanaan PPLK oleh Mahasiswa
PPLK merupakan suatu sistem yang terkait mempunyai proses dan tahapan tertentu, komponen tersebut antara lain mahasiswa, guru pamong, dosen pembimbing, jurusan, sekolah tempat PPLK dan kepala sekolah. Setiap komponen harus berfungsi sesuai dengan tugas masing-masing terutama aspek mahasiswa yang melaksanakan proses belajar mengajar di sekolah tersebut.
PPLK biasanya dilaksanakan selama satu semester (16 minggu) yang mana dengan melalui beberapa tahap, yaitu dua minggu pertama mengadakan orientasi (pengenalan lapangan) dan menyiapkan bahan pengajaran sesuai dengan program sekolah tersebut.
Tahap kedua yaitu kegiatan mengajar dan kegiatan lainnya, ini dilakukan selama 13 minggu efektif yang mencakup mengajar terbimbing dan mandiri, yang bertujuan melatih mahasiswa PPLK agar bertanggung jawab penuh sebagai seorang guru.
5. Kendala-Kendala dalam Pelaksanaan
Kendala adalah suatu yang menghalangi, merintangi dan ditemui manusia atau individu dalam kehidupan sehari-hari sehingga menimbulkan masalah bagi individu yang mengalaminya untuk mencapai suatu tujuan seperti yang dikemukakan Depdikbud (1983:15).
Yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah beberapa kemampuan guru yang dianggap paling dominan, meliputi:
a. Pengusaan Bahan Pengajaran
Menurut Sardiman (1996:47) agar tidak terjadi kendala-kendala dalam penguasaan materi seorang guru harus menguasai:
- Menguasai bahan bidang studi dalam kurikulum sekolah
- Mengusai bahan pengayaan/penunjang bidang studi
- Menyampaikan materi secara berurut atau sesuai dengan jenjang kemampuan.
- Merumuskan TIU (Tujuan Instruksional Umum)
b. Pengelolahan Kelas
Merupakan suatu usaha menciptakan suasana dalam kelas agar terdapat interaksi belajar mengajar yang memotivasi siswa untuk belajar dengan baik dan sungguh-sungguh, misalnya menciptakan suasana belajar yang kondusif, memaksimalkan pemanfaatan sarana, menjaga keterlibatan siswa, Melaksanakan proses belajar mengajar, mengenal kemampuan dan sebagainya yang tujuan utamanya memberikan layanan agar tercipta situasi kelas yang kondusif untuk terjadinya proses pembelajaran yang efektif. Ari Kunto, (1993:195).

c. Menggunakan Media/Sumber Belajar
Media pendidikan merupakan alat bantu dalam proses belajar mengajar yang dapat menunjang kelancaran dan keberhasilan proses tersebut. Macam-macam media pembelajaran:
- Media grafis, seperti: gambar, foto, grafik, bagan, dan sebagainya
- Media tiga demensi (berbentuk model) seperti model padat (solid model), model penampang, dan lain-lain
- Media proyeksi slide, seperti: slide, film, filmstrip, penggunaan OHP, dan lainnya
- Penggunaan lingkungan sebagai media pendidikan

B. Hasil Penelitian yang Relevan
Kusman dkk (1989) mengemukakan bahwa “mahasiswa mengalami mengajarkan bidang studi karena ketidak sesuaian antara bidang studi yang diajarkan dengan spesialisasi, hal ini karena guru pamong memegang bidang studi yang berbeda dengan spesialisasi mahasiswa.
Hasil penelitian tersebut menggambarkan bahwa mahasiswa dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru PPLK, khusunya berhubungan dengan kegiatan mengajar masih mengalami kendala.
C. Landasan Berfikir
Dalam kurikulum UNP mahasiswa sebagai calon guru dibekali pengalaman belajar lapangan pendidikan yang merupakan mata kuliah yang harus diikuti yaitu PPLK.
Kegiatan PPLK bersifat intrakurikuler, mencakup pelatihan mengajar dan non mengajar sebagai mata kuliah serta kegiatanya dilaksanakan di SLTP, SLTA, SMK yang tersebar di kota Padang dan diluar kota Padang (sesumatra barat).

D. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimanakah kendala yang dialami mahasiswa PPLK FT-UNP dalam penguasaan bahan pelajaran?
2. Bagaimanakah kendala yang dialami mahasiswa PPLK FT-UNP pengelolaan kelas?
3. Bagaimanakah kendala yang dialami mahasiswa PPLK FT-UNP dalam menggunakan media dan sumber belajar?


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Menurut Arikunto, Suharsimi (2000:310) yaitu: mengatakan bahwa penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan “apa adanya” tentang suatu variabel, gejala atau keadaan.
Jenis penelitian deskriptif di sini adalah untuk melihat, meninjau dan menggambarkan tentang objek yang diteliti apa adanya tanpa melakukan pengontrolan terhadap suatu atau perlakukan dan akhirnya menarik kesimpulan.

B. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi dalam peneliltian ini adalah keseluruhan mahasiswa FT-UNP yang melaksanakan PPLK pada semester Juli-Desember 2005 yang jumlahnya 58 orang.
2. Sampel Penelitian
Pengambilan sampel dilakukan secara dilakukan secara total sampling. Artinya, jika populasi kurang dari 100, maka diambil semuanya. Berdasarkan populasi yang ada yaitu berjumlah 58 orang mahasiswa FT-UNP yang melakukan PPLK pada Juli-Desember 2005.

C. Defenisi Operasional Variabel
Penelitian ini memiliki satu variabel tunggal yaitu, kendala-kendala yang dialami mahasiswa FT-UNP dalam melaksanakan PPLK. Yang mempunyai 4 sub variabel yaitu: kendala dalam menguasai bahan pelajaran, kendala dalam pengelolaan proses belajar mengajar, kendala dalam mengola kelas dan kendala dalam menggunakan media dan sumber belajar.
Pengelolaan proses belajar mengajar adalah perencanaan yang menyeluruh dari suatu kegiatan pengajaran, misalnya membuat skema kerja, satuan pelajaran, dan lain-lain. Pengelolaan kelas adalah cara mengatur siswa atau menciptakan susana di dalam kelas agar terdapat interaksi belajar mengajar yang diharapkan.

D. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Sesuai dengan tujuan penelitian maka data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari mahasiswa FT-UNP yang melaksanakan PPLK pada semester Juli-Desember 2005 yang berjumlah 58 orang.
2. Sumber Data
Sesuai dengan jenis data, maka dalam penelitian ini sumber datanya adalah mahasiswa FT-UNP yang telah melaksanakan PPLK pada semester Juli-Desember 2005 yang berjumlah 58 orang.

E. Instrument Penelitian
1. Teknik Mengumpulkan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah berupa angket, artinya responden secara tidak langsung dihubungi melalui daftar pertanyaan. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia alami. Dan dilakukan pada saat mahasiswa telah melaksanakan kegiatan PPLK.
2. Alat Pengumpul Data
Alat pengumpulan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah merupakan angket.
Menurut Aikunto (1989 : 128), angket adalh daftar pertanyaan atau pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang yang diberi pertanyaan tersebut bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan penggunaan.
3. Penyusunan Instrumen
Penyusunan instrument dalam bentuk kuisioner dilakukan dengan menjabarkan variabel menjadi sub variabel, kemudian dari sub variabel dijabarkan menjadi deskriptor kendala-kendala dalam pelaksanaan PPLK oleh mahasiswa berdasarkan kajian teori dan dengan mengumpulkan sumber yang relevan.

F. Uji Coba Instrument
Uji coba angket dilakukan untuk mendapatkan instrumen yang sahih dan handal dengan cara melihat validasi dan reabilitas angket, sehingga anngket tersebut memenuhi syarat untuk digunakan.
1. Validitas Instrumen
Untuk mengetahui kesahihan atau validitas alat ukur yang diperggunakan, maka ditempuh usaha uji coba terhadap isinya, validitas isi dilakukan untuk mengetahui apakah item/pertanyaan sudah sesuai dengan apa yang ingin diungkapkan. Validasi isi dilihat menggunakan rumus korelasi produk moment, yaitu:

Keterangan:
= Koefisien korelasi skor satu item dengan total skor item
= Jumlah responden
= Jumlah skor seluruh item dalam setiap indikator
= Jumlah skor setiap item
Uji coba instrumen dilaksanakan pada tanggal 19 Desember 2005 kepada mahasiswa FT-UNP yang telah melakukan kegiatan PPLK yaitu sebanyak 30 orang mahasiswa namun bukan termasuk responden yang menjadi sampel pada penelitian ini. Pengujian analisis item instrumen dilakukan dengan bantuan komputer melalui paket analisis statistik pendidikan yaitu program SPSS versi 11.0.
2. Reabilitas Instrumen
Uji reabilitas berguna untuk mengetahui tingkat keterandalan instrumen, artinya ketepatan atau kejanggalan alat tersebut dapat menilai apa yang dinilai. Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabilitas bila instrument ituu memberi hasil yang sama apabila diukur berulang kali, dengan demikian hasil pengukuran tidak berubah sehingga dapat dipercaya atau diandalkan. Untuk menentukan reabilitas instrumen dihitung pada setiap indikator, pemeriksaan dilakukan dengan rumus alfa yaitu:

Keterangan:
= Reabilitas instrumen
k = Banyak butir pertanyaan pada soal
= Jumlah varian butir
= Varian total

G. Teknik Analisa Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik persentase.
Setelah semua data terkumpul maka langkah selnjutnya adalah mentabulasikan hasil jawaban responden. Sedangkan pengolahan akhir dari data yang telah terkumpul dilakukan denga menggunakan rumus statistik deskriptif, yaitu:
Nilai Item
Keterangan:
P = Persentase hasil yang diperoleh
F = Frekuensi jawaban dari masing-masing pertanyaan
N = Jumlah Responden
Selain itu untuk mempermudah kesimpulan pada hasil penelitian ini, penulis mempergunakan pengelompokan persentase atas dasar Skala Tujuh yang dikemukakan oleh A. Supardi (1985:86).

Klasifikasi Persentase
Tak seorangpun 0%
Sebagian kecil 1%-25%
Kurang dari setengahnya 26%-49%
Setengahnya 50%
Lebih dari setengahnya 51%-75%
Sebagian besar 76%-99%
Seluruhnya 100%


Senin, 22 Maret 2010

Selalu ada yang luar biasa dari seorang mukmin, mereka seperti sebuah sumber cahaya yang menerangi untuk semua tempat , semua orang, semua keadaan dan semuanya. mereka bagai tongkat saat orang mendaki gunung, bagai pelampung saat orang tenggelam, betapa uniknya mereka.

Setiap gerak-gerik seorang mukmin selalu terkandung pelajaran yang berharga, saat ia mendapat rahmat, maka ia bersyukur dan saat mereka dilanda musibah mereka bersabar.

Indahnya menjadi seorang mukmin takkan pernah dirasakan oleh seorang yang tidak muslim, sebab kalau orang mukmin mereka terikat dengan aturan-aturan yang akan menyelamatkannya dalam setiap langkahnya, bukan menjadi pengekang setiap geraknya.

Bagi seorang muslim melakukan perintah/atuarn Allah adalah sesuatu yang sangat menyenagkan, dinikmati dan dihayati semua perintah itu. Dan meniggalkan larangan-Nya adalah ketenangan dan kedamaian jiwa. Tidak tenang dan tidak damai hatinya kalau tidak meninggalkan larangan-Nya.

Karna itu, bagi semua orang mukmin, tetaplah bangga menjadi seorang mukmin. karna Allah menjanjikan surga buat kita, yang jauh lebih indah dari sekadar segala kenikmatan yang ada didunia yang fana (sementara) ini.

0
Jumat, 05 Maret 2010

angin dingin kembali bergerilia
meraba seluruh tubuhku mengajakku berdansa dengan kelelahan semalam
mataku terbuka sayup menatap langkah lunglai dijalur hitam tanpa cahaya
pupilku membesar beradaptasi

mencoba berkomunikasi ke otakku dengan tekniknya
hingga ku sampai pada satu titik terang.......
tak lama setelah kewajiban harian
ku tunaikan
segera kupaksa diri melangkah ke level berikutnya
ku telusuri langit gelap seiring berubah menjadi beberapa bagian kekuningan berpendar
sementara lainnya masih berselimut gulungan ombak.............
ku tak jelas tentang makna yang bertanda

apakah suatu keputusan telah tertulis dan hanya menunggu rentang yang tak lama

yang jelas fajar sudah terukir di mata angin yang sama seperti sebelumnya
pagi datang dan harapan baru tersenyum menyapa................

Halaman

Ilmu Itu Milik Bersama

blog ini terbuka bagi siapa saja yang ingin menuntut ilmu, karna 'ilmu itu milik bersama'... nah mulai hari ini saya, anda dan siapa saja yang ingin menimba , menggali, mencari bahkan membagi ilmunya jangan pernah ragu -ragu lagi melakukan itu. seperti firman Allah, "BILA KALIAN MEMBAGI ILMU YANG KUTUNJUKKAN PADA KALIAN MAKA AKU (ALLAH) AKAN MENAMBAH ILMU KALIAN, SESUNGGUHNYA ALLAH MAHA LUA ILMUNYA. ADAPUN ILMU YANG KALIAN DAPAT ITU HANYALAH BAGIAN

ILMU ITU MILIK BERSAMA

Cari Blog Ini

Links

Followers